Fowler menemukan database dengan lebih dari 184 juta kredensial login yang terekspos. Kebocoran data tersebut mencakup berbagai akun seperti media sosial, perbankan, dan portal pemerintah. Malware InfoStealer diduga telah mengumpulkan data ini. Risiko keamanan termasuk serangan credential stuffing dan ATO, yang berdampak pada individu, organisasi, dan pemerintah. Pengguna disarankan untuk meningkatkan manajemen kata sandi, mengaktifkan 2FA, memantau akun, melindungi cryptocurrency, dan menggunakan perangkat lunak keamanan yang andal untuk melindungi dari ancaman dunia maya.